Pantai yang Tenang dengan Pulau Karang
Tepus,
Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Pantai Drini menjadi salah
satu pantai istimewa di pesisir Gunungkidul karena sebuah pulau kecil di
tengahnya, membagi pantai menjadi dua bagian. Konon di pulau tersebut banyak
ditumbuhi santigi (Pemphis acidula), atau masyarakat di sini biasa
menyebutnya drini. Itulah kenapa pantai dan pulau ini diberi nama drini. Bila
laut sedang surut, kita bisa pergi ke pulau. Tak perlu menjadi climber untuk
memanjat karang, karena tangga beton rela dipijak demi mengantar kita ke atas.
Dari sini, pandangan kita bisa menyisir seluruh Pantai Drini, melihat gunungan
alang-alang atap gazebo hingga deretan perahu nelayan. Semua tampak mungil,
seperti miniatur bikinan kurcaci. Kini, tak ada lagi pohon drini, yang ada
hanyalah pandan laut (Pandanus tectorius) memenuhi setiap jengkal tanah,
berebut hidup dengan rerumputan. Saat YogYES ke sana, ada seorang bapak tua
asyik nembang Jawa sambil mencari rumput untuk pakan ternak. Terdengar
seperti seorang penyanyi yang diiringi musik orkestra alam. Ah, betapa
damainya...Pulau ini juga sekaligus memisahkan sisi Timur dan Barat pantai menjadi dua karakter yang berbeda. Bagaikan manusia berkepribadian ganda, satu sisi tenang dan lembut, sementara sisi lainnya keras dan garang. Di Timur pantai, tebing-tebing berbaris gagah, berdiri angkuh seolah menantang penguasa laut. Dipadu dengan pulau karang, maka sebuah laguna yang elok pun terbentuk. Terjaga dari amukan ombak, menjadikannya tempat nyaman untuk mandi hangat air asin, bagaikan berada di bath tub raksasa, melemaskan otot yang lelah menyusuri pulau karang. Komposisi air berwarna biru kehijau-hijauan, dengan dinding dan pulau karang mengelilingi, serta beratap langit biru, ditambah pandangan bebas menuju lautan lepas, mengalahkan fasilitas spa dari salon manapun di muka bumi. Sambil menikmati pijatan air laut, akuarium alam yang mengoleksi beragam biota laut selalu menemani. Gerombolan Ikan jenis Goby Pasir, Jambrong, dan Sergeant Major tampak bermain petak umpet, berkejaran satu sama lain di sela karang, saling bersembunyi dari teman sepermainannya.
Di bagian tengah pantai, sejalur dengan arah menuju pulau, ada sesuatu yang menarik. Kumpulan tipis pasir hitam berdiameter sangat halus tanpa malu-malu menerobos dominasi pasir putih. Bila mata tak awas, niscaya bagian ini akan terlewat. Menurut penelitian, dahulu ada sungai bawah tanah bermuara di Pantai Drini. Alirannya membawa pasir hitam yang sekarang masih bisa dilihat.
Sisi Barat pantai punya pesona tak kalah eksotis; deretan perahu bercadik tertambat, beristirahat sejenak setelah semalaman bergelut dengan ombak laut Selatan. Satu dua nelayan terlihat menebar jala ke air, berharap ada ikan yang sudi mendatangi, menyerahkan diri untuk menyambung hidup keluarga nelayan. Ya, Pantai Drini juga merupakan kampung nelayan tradisional. Karakter ombak yang lebih kuat dan langsung menuju samudera tanpa karang menghalangi, menjadi tempat yang tepat bagi para nelayan untuk jalur berangkat dan pulang melaut.
Lelah berkeliling pantai, marilah beristirahat di gazebo-gazebo kayu beratap ilalang. Menikmati kesegaran air kelapa muda sebagai penghilang dahaga sembari menunggu ikan hasil tangkapan nelayan matang dibakar. Berekreasi ke Pantai Drini seolah datang ke ahli terapi. Memulihkan lelah di kaki, juga di hati
Konsultasi Bisa
Dan Pemesanan Tiket Silahkan Hubungi Kami di Add Pin BB kami : 5D54FFF1 atau telpon Langsung/WA ke 082.397.150.599 Melayani Dengan Sepenuh Hati untuk Anda :) di
NabilaTournTrans (Rental
Mobil dan Wisata Kediri, Wisata Pulau Jawa, Wisata Indonesia dan Luar Negeri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar